بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Zaman
sekarang yang dikenal dengan sebutan era globalisasi telah didominasi oleh
pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi. Keadaan ini telah
membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat dalam banyak segi.
Konsekuensinya sebagai akibat dari revolusi teknologi informasi dan komunikasi
adalah revolusi sosial dan budaya. Hal ini terjadi karena batas-batas geografis
antar negara makin transparan, sehingga terjadilah budaya yang makin
mengglobal, bahkan merambah pada bidang ekonomi (ekonomi global).
Jadi,Tantangan yang harus dihadapi Generasi umat islam adalah :
- Tantangan Kultural
- Tantangan Intelektual
- Tantangan Finansial
Kita
yakin bahwa hanya Islam yang dapat menyelamatkan kehidupan manusia dunia dan
akhirat. Sehingga ketika kita melihat kenyataan yang berbeda dan bertentangan
dengan aqidah Islam, akan menjadi tantangan bagi kita untuk mengubahnya.
Generasi dambaan umat islam(Remaja) yaitu generasi yang berdaya, cerdas dan
perduli terhadap permasalahan bangsanya. Dapat didefinisikan sebagai
individu–individu shaleh yang sekaligus mempu menjawab tantangan perkembangan
zaman dengan solusi yang diberikan Islam dan menguasai sains dan teknologi.
Secara
garis besar, sikap remaja muslim dalam menghadapi tantangan modernitas terbagi
pada tiga kelompok:
1.Remaja muslim yang distopistik
remaja
muslim yang lari dari kenyataan, apatis, bahkan pesimis menghadapi tantangan
modernitas. Mereka lari dari persaingan, tidak ada gairah belajar, bahkan
berhenti kuliah karena menganggap bahwa materi perkuliahan itu ilmu sekuler,
dan akhirnya berdiam diri.
2.
Remaja muslim yang utopistik
remaja
muslim yang memiliki optimisme yang berlebihan. Ia berkeyakinan bahwa
kemodernan itu bisa menyelesaikan segala masalah.
3.
Remaja muslim yang moderat
remaja
yang mampu melihat dirinya secara utuh, tulus dalam melaksanakan kewajibannya
dan tidak lalai dalam menghadapi tantangan zaman. Sikapnya diimplementasikan
dengan belajar dan bekerja sungguh-sungguh, mau bersaing, dan mampu melihat
kenyataan secara realistik.
Mencermati
kenyataan di atas, bisa dianalisis bahwa yang paling ideal adalah sikap yang
ketiga, yaitu moderat. Dikatakan ideal karena sikap ini didukung oleh beberapa
isyarat Al Qur’an bahwa kaum muslimin, baik laki-laki ataupun perempuan,
dinobatkan sebagai khalifah fil ardh (yang mengatur bahkan sebagai decision
maker demi kemaslahatan dunia). Dan untuk bisa melaksanakan kekhalifahan secara
mapan, modal utamanya adalah ilmu, hal ini tercermin ketika Allah swt.
berfirman kepada para malaikat yang artinya bahwa "Dia akan menjadikan
Adam dan keturunannya (manusia) sebagai khalifah. Yang diperlihatkan kepada
para malaikat untuk menduduki jabatan khalifah fil ardh adalah penguasaan
ilmu". (lihat Q.S. Al Baqarah: 30-33).
Perlu di
ingat kita harus melakukan seperti apa yang pernah dilakukan Rasul, yaitu tidak
memisahkan dunia dan akhirat. Setiap aktivitas duniawi mempunyai proyeksi
akhirat dan setiap amalan ukhrawi memiliki imbas duniawi. Sehingga
terciptalah fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah (di dunia
memiliki supremasi dan di akhirat menikmati surga abadi).
Dan
terakhir, sikap yang harus kita tanamkan yaitu AWAS :
Active : Aktif dalam bersikap, bermasyarakat, dan berpikir
Wani(berani)
: Berani tegas dalam syi'ar ISLAM
Accelaration : Akselerasi ke semua bidang kehidupan
Strong :
Tangguh dalam menghadapi semua masalah dan tantangan
0 comments:
Post a Comment