بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kita
hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita hidup dalam masyarakat yang sangat
majemuk. Perbedaan banyak kita temukan di sekitar kita. Karena itu, kita harus
dapat saling menjaga diri dalam menjalani hidup di tengah masyarakat yang
sangat heterogen.
Keberagaman
yang ada membuat kita harus senantiasa menjalin silaturahmi dengan orang lain.
Jangan sampai perbedaan menghalangi kita untuk menjalin persaudaraan, karena
dengan persaudaraan, kita dapat lebih siap untuk hidup bermasyarakat. Terlebih
lagi persaudaraan yang terjalin antar sesama muslim, yang biasa kita kenal
dengan nama ukhuwah islamiyah. Hal ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw.
Namun
sayangnya, kepentingan dan ketamakan akan dunia telah melemahkan, bahkan
menghancurkan ukhuwah islamiyah yang ada. Lihat saja di sekitar kita, berapa
banyak orang yang rela menindas saudaranya sendiri demi ambisinya untuk
mengeruk kekayaan dunia. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan cara-cara yang
kotor agar ambisinya tercapai, termasuk mengotori dirinya dengan perbuatan
dosa.
Padahal,
banyak dalil yang mencela tindakan orang-orang yang menzolimi saudaranya sesame
muslim. Dan bukankah Rasulullah saw sendiri telah menganjurkan bagi kita untuk
memperkuat tali persaudaraan? Sebab dengan kuatnya jalinan persaudaraan
sesammuslim, maka islam akan menjadi lebih kuat dan jaya, Insya Allah.
Makna
dan Hakekat Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah
islamiyah lebih sering diartikan sebagai rasa atau ikatan persaudaraan sesama
muslim, yang disatukan oleh akidah islamiyah yang sama. Sedangkan menurut Imam
Hasan Al Bana, ukhuwah islamiyah memiliki makna sebagai keterikatan hati dan
jiwa antara manusia yang satu dengan yang lain karena satu akidah yang sama.
Adapun
hakekat ukhuwah islamiyah yang tercermin dalam firman Allah SWT adalah:
- Nikmat Allah (Q.S. 3:103)
- Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67)
- Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63)
- Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10)
Dalam
ukhuwah slamiyah, ada proses yang harus diperhatikan oleh umat manusia. Proses
dalam ukhuwah islamiyah ini akan membuat persaudaraan semakin kuat.
Proses-proses yang ada dalam ukhuwah islamiyah adalah:
Melaksanakan
proses ta’aruf (saling mengenal). Literaturnya : 49:13
Adanya
interaksi dapat lebih mengenal karakter individu. Perkenalan pertama tentunya
kepada penampilan fisik (Jasadiyyan), seperti tubuh, wajah, gaya pakaian, gaya
bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dsb. Selanjutnya interaksi
berlanjut ke pengenalan pemikiran(Fikriyyan). Hal ini dilakukan dengan dialog,
pandangan thd suatu masalah, kecenderungan berpikir, tokoh idola yang
dikagumi/diikuti,dll. Dan pengenalan terakhir adalah mengenal kejiwaan
(Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi,
dan tingkah laku. Setiap manusia tentunya punya keunikan dan kekhasan sendiri
yang memepengaruhi kejiwaannya. Proses ukuhuwah islamiyah akan terganggu
apabila tidak mengenal karakter kejiwaan ini.
Melaksanakan
proses tafahum (saling memahami)
Saling
memahami adalah kunci ukhuwah islamiyah. Tanpa tafahum maka ukhuwah tidak akan
berjalan. Proses ta’aruf/pengenalan dapat deprogram namun proses tafahum dapat
dilakukan secara alami bersamaan dgn berjalannya ukhuwah. Dengan saling
memahami maka setiap individu akan mudah mengatahui kekuatan dan kelemahannya
dan menerima perbedaan. Dari sini akan lahirlah ta’awun (saling tolong
menolong) dalam persaudaraan.
Ukhuwah
tidak dapat berjalan apabila seseorang selalu ingin dipahami dan tidak berusaha
memahami org lain. Saling memahami keadaan dilakukan dgn cara penyatuan hati,
pikiran dan amal. Allah-lah yang menyatukan hati manusia.
Melakukan
At-Ta’aawun (saling tolong menolong). Q.S. 5::2
Bila
saling memahami sudah lahir maka timbullah rasa ta’awun. Ta’awun dapat
dilakukan dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan saling
menasehati), dan ama( saling Bantu membantu).
Saling
membantu dalan kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri. Manusia adalah makhluk
social yang butuh berinteraksi dan butuhbantuan org lain. Kebersamaan akan
bernila bila kita mengadakan saling Bantu membantu
Melaksanakan
proses takaful (saling menanggung/senasib sepenanggungan)
Takaful
adalah tingkatan ukhuwah yang tertinggi. Banyak kisah dan hadits Nabi SAW dan
para sahabat yang menunjukkan pelaksanaan takaful ini. Seperti ketika seorang
sahabat kehausan dan memberikan jatah airnya kepada sahabat lainnya yang
merintih kehausan juga, namun setelah diberi, air itu diberikan lagi ek sahabat
yang lain, terus begitu hingga semua mati dalam kondisi kehausan. Mereka saling
mengutamakan saudaranya sendiri dibandingkan dirinya (itsar). Inlah cirri utama
dari ukhuwah islamiyah.
Manfaat
Ukhuwah Islamiyah
Banyak
manfaat yang dapat kita nikmati dengan jalinan ukhuwah islamiyah yang kuat.
Kita akan merasakan kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis. Perbedaan yang
ada tidak akan menimbulkan pertentangan, justru akan menjadikan kehidupan kita
semakin indah. Tingkat kesenjangan sosial dalam masyarakat juga akan terkikis
dengan sendirinya. Hal ini karena semangat ukhuwah islamiyah yang menyatukan
kita semua.
Selain
itu, ada juga manfaat lain yang berhubungan dengan iman kita. Manfaat dari
ukhuwah islamiyah yang kita terima sehubungan dengan tingkat keimanan kita
diantaranya adalah:
- Merasakan lezatnya iman
- Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi)
- Mendapatkan tempat khusus di surga (Q.S. 15:45-48)
Banyak
hal yang dapat kita lakukan untuk semakin menguatkan jalinana ukhuwah islamiyah
diantara kita. Apalagi di masa sekarang ini, kuatnya ukuwah islamiyah menjadi
hal yang sangat penting. Hal-hal yang dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah
diantara kita adalah:
1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai
Hadits
yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada
seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di
depannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya
Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’
Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan
kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya
aku mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang dicintai itu menjawab:
‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”
2. Memohon didoakan bila berpisah
“Tidak
seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat
berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)
3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa
“Janganlah
engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika kamu
berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)
“Tidak
ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya
diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)
5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan
]Marilah
kita bangun generasi islam dengan meningkatkan ukhuwah islamiyah diantara kita, sehingga
islam benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam, insya Allah.
0 comments:
Post a Comment