بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bicara tentang pemuda berarti membicarakan diri kita sendiri, betul bukan? karna kita adalah pemuda, lantas apa yang menarik dari pemuda ini ? Kita adalah seorang generasi pemuda muslim yang harus memiliki karakter.
Adapun karakter yang harus dimiliki oleh setiap pemuda muslim adalah:
- Berakhlaq mulia
- Amanah
- Memiliki rasa tanggung jawab
- Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
Untuk membangun karakter generasi pemuda muslim yang berakhlak mulia, amanah, dan memiliki jiwa tanggung jawab, serta memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi harus diawali dengan pendidikan tauhid (pengesaan kepada Allah SWT.) karna tauhid & keimanan adalah pondasi utama yang wajib di tanamkan dalam diri setiap pemuda muslim Allah SWT. Berfirman :
وَلاَ تَهِنُوْا
وَلاَ تَحْزَنُوْا وَأَنْتُمُ الأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِـيْن
“Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu benar-benar
beriman.” (QS Ali Imran: 139)
Sering
kita jumpai beberapa fenomena-fenomena yang terjadi pada zaman sekarang ini,
salah satunya adalah kerusakan akhlaq dan moral para remaja muslim yang itu
semua didasari oleh kurangnya pendidikan ketauhidan serta keimanan seorang
pemuda sehingganya mereka salah dalam memilih suatu perkara, yang mana perkara
tersebut tanpa mereka sadari dapat menjerumuskan mereka kepada suatu lubang
kemaksiatan, Rasulullah SAW adalah suri tauladan kita yang memiliki akhlaq yang
begitu mulia sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَاِنَّكَ
لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْم
"Sesungguhnya
engkau (Muhammad) benar-benar berakhlaq tinggi dan berprilaku luhur" (Q.S.
Al-Qolam:4)
Dari
ayat di atas bisa kita ketahui bahwasanya nabi Muhammad SAW adalah seorang
pemuda yang memiliki akhlaq yang mulia, dan beliau juga adalah seorang pemuda
yang sangat amanah dan bertanggung jawab sehingganya beliau mendapatkan gelar Al-Amin
yaitu orang yang terpercaya, nah … seharusnya kita sebagai seorang pemuda
muslim harus memiliki karakter yang dimiliki suri tauladan kita karna beliau
adalah qudwah hasanah kita sebagaimana Allah SWT berfirman :
لَقَدْ كَانَ
لَكُمْ فِي رَسوالله اُسْوَةٌ حَسَنَة لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْاالله وَاليَوْمِ الاخِر
وَزَكَرالله كثيرًا
"Sungguh
telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi
orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan yang
banyak mengingat Allah" (Q.S Al-Ahzab:21)
Kuncinya adalah dengan iman. Keimanan kepada Allah akan melahirkan karakter kuat dalam diri seorang muslim. Dirinya ingin bebas, dan itu tercapai. Hidup sebagai seorang muslim memang betul-betul bebas dari kungkungan kekuatan manusia dari pihak manapun. Tak pandang bulu. Rasa takutnya, ketundukannya, kepatuhannya, hanya ditujukan kepada Allah semata. Dengan demikian, memang betul-betul terbukti, kaum muslim adalah orang-orang yang tinggi derajatnya. Sebab, mereka hanya menghambakan diri kepada Allah, Sang Pencipta, bukan kepada makhluk-Nya.
Kuncinya adalah dengan iman. Keimanan kepada Allah akan melahirkan karakter kuat dalam diri seorang muslim. Dirinya ingin bebas, dan itu tercapai. Hidup sebagai seorang muslim memang betul-betul bebas dari kungkungan kekuatan manusia dari pihak manapun. Tak pandang bulu. Rasa takutnya, ketundukannya, kepatuhannya, hanya ditujukan kepada Allah semata. Dengan demikian, memang betul-betul terbukti, kaum muslim adalah orang-orang yang tinggi derajatnya. Sebab, mereka hanya menghambakan diri kepada Allah, Sang Pencipta, bukan kepada makhluk-Nya.
Abul A’la al-Maududi, seorang cendekiawan muslim asal Pakistan mengatakan, “If you understand the true character of a Muslim, you will be convinced that
he cannot live in humiliation, abasement, or subjugation. He is bound to
prevail and no power on earth can overwhelm him or subdue him. For Islam
inculcates in him the qualities which cannot be overshadowed by any charm or
illusion".(Jika anda memahami watak dasar seorang muslim, anda akan yakin bahwa ia tidak
bisa hidup dalam keterhinaan, kerendahan, atau ketertindasan. Ia ditakdirkan
untuk menang dan tak ada satu kekuatan pun di muka bumi yang bisa mengalahkan
atau mengekangnya. Karena, Islam telah memasukkan sifat-sifat unggul dalam
dirinya, yang tidak bisa dikaburkan oleh ilusi atau kekuatan
magic apapun.)”
Kini, kaum Muslim berada dalam keterpurukan. Baik secara mental, spiritual, maupun material. Boleh dibilang, kaum muslimin, secara umum sedang mengalami keterpurukan multidimensi. Sejak runtuhnya khilafah islamiyah di tahun 1924, kaum muslimin seakan terendahkan, inferior di muka umat yang lain. Padahal, seharusnya mereka yang memimpin, bukan dipimpin dan ditindas. Di berbagai penjuru dunia, mereka jadi bulan-bulanan, ditekan dan dianiaya tanpa pembelaan berarti.
Maka dari itu Islam sangat membutuhkan pemuda-pemuda Islam yang berkarakter tangguh dan tahan banting. Para pemuda yang siap menginfakkan harta dan diri mereka secara totalitas di jalan perjuangan Islam. Selagi fisik mereka prima, kemampuan mereka tengah pada puncak maksimal, mereka persembahkan demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslim. Bukan ketika usia telah renta tanpa daya dan tenaga, ketika kekuatan tinggal sisa-sisa. Allah memerintahkan kita,
”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS al-Baqarah: 267)
Islam membutuhkan generasi pejuang seperti yang digambarkan oleh sahabat Khalid bin Walid Ra,
Kini, kaum Muslim berada dalam keterpurukan. Baik secara mental, spiritual, maupun material. Boleh dibilang, kaum muslimin, secara umum sedang mengalami keterpurukan multidimensi. Sejak runtuhnya khilafah islamiyah di tahun 1924, kaum muslimin seakan terendahkan, inferior di muka umat yang lain. Padahal, seharusnya mereka yang memimpin, bukan dipimpin dan ditindas. Di berbagai penjuru dunia, mereka jadi bulan-bulanan, ditekan dan dianiaya tanpa pembelaan berarti.
Maka dari itu Islam sangat membutuhkan pemuda-pemuda Islam yang berkarakter tangguh dan tahan banting. Para pemuda yang siap menginfakkan harta dan diri mereka secara totalitas di jalan perjuangan Islam. Selagi fisik mereka prima, kemampuan mereka tengah pada puncak maksimal, mereka persembahkan demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslim. Bukan ketika usia telah renta tanpa daya dan tenaga, ketika kekuatan tinggal sisa-sisa. Allah memerintahkan kita,
”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS al-Baqarah: 267)
Islam membutuhkan generasi pejuang seperti yang digambarkan oleh sahabat Khalid bin Walid Ra,
إِنَّ أُمَّةً
يَزْدَحِمُ أَبْنَاءُهَا مِنْ أَجْلِ الشَّهَادَةِ لاَ تَعْرِفُ الْهَزِيْمَةَ
“Sebuah
kaum yang generasinya berbondong-bondong memburu syahadah, tak kenal kata
menyerah, kalah.”
Sekarang,
kebutuhan kita adalah menjalankan sebuah program penting character
building (membangun karakter). Membangun watak dan tabiat yang telah lama
hilang. Mengingatkan kembali memori generasi baru akan kehebatan-kehebatan
nenek-moyang mereka yang terbukti nyata dalam sejarah. Bukan sekedar isapan
jempol. Kita harus menggali lagi sejarah emas umat Islam untuk melahirkan
kembali individu-individu muslim unggulan.
0 comments:
Post a Comment